Pencanangan 208 Desa Program Desa Cantik se Kabupaten Semarang.

Pencanangan 208 Desa Program Desa Cantik se Kabupaten Semarang.
Pencanangan 208 Desa Program Desa Cantik se Kabupaten Semarang.

Serasijateng, UNGARAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang mencanangkan program Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) di sebanyak 208 desa se Kabupaten Semarang dengan ditandai penandatanganan naskah pencanangan oleh Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha serta OPD terkait.

Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha mengungkapkan secara terpisah bahwa, beberapa waktu lalu di Kabupaten Semarang sendiri ada tiga desa yang akan mencanangkan program Desa Cantik tersebut untuk diperlombakan di tingkat nasional.

” Sebelumnya ada Desa Delik ini mampu menyabet juara pertama tingkat nasional untuk Desa Delik tahun lalu. Lalu tiga desa lainnya yakni, Desa Sraten dan Desa Karangtengah yang juga ada di Kecamatan Tuntang, dan terakhir Desa Kalisidi di Kecamatan Ungaran Barat, akan menyusul di tahun ini untuk itu dicanangkannya Desa Cantik ini, beserta desa-desa lainnya yang totalnya mencapai 208 desa,” katanya saat di temui wartawan Serasi Jateng, Rabu (31/7/2024).

Pihaknya mengungkapkan rasa terima kasihnya, kepada Badan Pusat Statistik (BPS) dan semua OPD di Kabupaten Semarang yang telah mendampingi pemerintah desa (pemdes) di desa-desa di Kabupaten Semarang, untuk mewujudkan percepatan pembangunan dan smart city di Kabupaten Semarang.

“Dengan adanya program Desa Cantik ini, nantinya kurang lebih gambaran soal desa itu akan tergambar di statistik tersebut biasanya dalam bentuk web milik desa lengkap dengan segala statistiknya. Baik mulai dari RTLH (Rumah Tidak Layak Huni), lalu yang tidak punya jambannya, kemudian warganya yang lulusan SMP berapa, SMA berapa, semua data ada disitu untuk statistiknya,” jelas H Ngesti Nugraha.

Tidak hanya itu, Bupati Semarang itu juga mengungkan bahwa pembinaan untuk Desa Cantik ini sudah dilaksanakan sejak tahun 2021 lalu.

“Dan ini secara lintas instansi yang ada di Kabupaten Semarang, tujuannya tentu untuk meningkatkan kapabilitas perangkat desa mengolah dan menginterpretasikan data statistik desa agar program pembangunan desa dapat terlaksana tepat sasaran,” tegasnya.

Untuk itu ditargetkan oleh Pemkab Semarang di tahun 2025 nanti, seluruh desa telah memiliki data statistik kondisi dan potensi desa yang memadai kedepannya.

Sementara itu, ditambahkan oleh Kepala Badan Perencanaan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kabupaten Semarang, Muhammad Muslih jika desa justru seharusnya menjadi subjek dan ujung tombak dalam melaksanakan pembangunan di suatu wilayah, termasuk diantaranya di Kabupaten Semarang.

“Meski berdasarkan faktanya saat ini, desa ini masih menjadi objek dalam pengolahan dan pemanfaatan data pembangunan, karena adanya keterbatasan literasi soal statistik di perangkat desa. Oleh karenanya perlu sekali dilakukan pembinaan statistik agar bisa memperoleh data yang berkualitas dari sumbernya, yakni desa,” terangnya.

Muslih kembali menjelaskan jika adanya pembinaan Desa Cantik ini dilakukan secara sektoral oleh BPS, yang ditujukan untuk meningkatkan literasi dan kesadaran pemdes dalam penyelenggaraan statistik.

“Karena stabilitasi pengelohan data statistik ini perlu dilakukan untuk menjaga kualitas dan keterbandingan data statistik, sehingga bisa dioptimalisasi data tersebut agar pelaksanaan pembangunan ini tepat sasaran,” tegasnya.

Disisi lain, dikatakan oleh Camat Tuntang, Aris Setyawan bahwa dicanangkannya Desa Cantik di Kabupaten Semarang ini tiga desa yakni Desa Srateng, Desa Karangtengah, dan Desa Kalisidi menjadi desa dampingan untuk diikutkan lomba Desa Cantik di tahun 2024 ini.

“Dan Desa Delik di Tuntang ini menjadi desa percontohan karena sudah menjalankan program Desa Cantik sebelumnya, dan mampu menyabet juara satu secara nasional, atau best practice (pengalaman terbaik, red) untuk bisa menyampaikan pengalamannya dan mendampingi desa lain dalam menjalankan program Desa Cantik ini,” katanya.

Aris juga menambahkan bahwa, program Desa Cantik itu sendiri di tahun 2024 ini ada tiga desa yang akan ikut lomba Desa Cantik berskala nasional, sedangkan 208 desa lainnya juga sudah mulai mendapat pendampingan penerapan Desa Cantik agar di tahun 2025 nanti seluruh desa itu telah memiliki data statistik dari dilaksanakannya Desa Cantik itu.

“Memang secara teknis, BPS yang akan melakukan pendampingan dan kami di pihak kecamatan juga akan ikut mendampingi. Karena Desa Cantik ini sangat bagus programnya, diharapkan datanya valid dan sesuai standar dari BPS, sehingga data yang valid ini bisa jadi rujukan pembuatan kebijakan di tingkat desa termasuk untuk pembangunan yang berdasarkan pada data statistik itu,” imbuh Aris Setyawan itu.

Untuk itu, Camat Tuntang ini berharap desa yang baru saja mencanangkan sebagai Desa Cantik ini bisa sukses, dan desa yang sudah menjalankan Desa Cantik ini bisa jadi percontohan dengan baik.

“Data statistik ini semoga bisa dilaksanakan dengan baik dan valid, karena data statistik ini menjadi rujukan diadakannya perencanaan pembangunan di desa dan berbagai kegiatan lainnya sehingga bisa dilakukan sesuai target yang ada,” pungkasnya.(Arie B)