Serasijateng, UNGARAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang melakukan penguatan smart city menuju transformasi digital dengan total ada 86 aplikasi digital pelayanan umum digunakan oleh perangkat daerah untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat di Kabupaten Semarang.
Terbaru, Pemkab Semarang meluncurkan empat aplikasi digital, diantaranya yakni Giras Pemdes dari Dispermasdes Kabupaten Semarang, lalu SIPPPOLIN dari Disnaker Kabupaten Semarang, kemudian Siperawan Poster dari Dinas Satpol PP dan Damkar Kabupaten Semarang, serta SIAPP NDAN dari Diskominfo Kabupaten Semarang.
Bupati Semarang H Ngesti Nugraha mengatakan, bahwa ke empat aplikasi terbaru di Pemkab Semarang untuk masyarakat kita ini dalam rangka mendukung smart city di Kabupaten Semarang.
“Keempat aplikasi terbaru di Pemkab Semarang untuk masyarakat kita ini dalam rangka mendukung smart city di Kabupaten Semarang, dimana dengan adanya tambahan empat aplikasi ini maka total keseluruhan jumlah aplikasi kita ada 86 untuk menunjang pelayanan publik dan sebagai pusat informasi untuk warga di Kabupaten Semarang,” kata Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha saat ditemui wartawan Serasi Jateng di Pendopo Rumah Dinas Bupati Semarang, Selasa (30/7/2024).
Bupati Semarang menjelaskan bahwa, aplikasi yang ada di Pemkab Semarang itu secara bertahap mampu memenuhi kebutuhan informasi publik untuk warga di wilayah tersebut.
“Untuk itu, dari jumlah keseluruhan aplikasi yang ada di Kabupaten Semarang yang berjumlah 86 tadi, dijadikan satu atau terintegrasi menjadi satu aplikasi bernama SIAPP NDAN yang dikelola oleh Diskominfo Kabupaten Semarang. Sehingga diharapkan mampu mendukung smart city yang dicanangkan di Kabupaten Semarang,” jelasnya.
Bupati Semarang itu juga menyatakan, jika aplikasi terintegrasi SIAPP NDAN ini mencakup seluruh informasi dan kebijakan publik yang dibutuhkan masyarakat.
“Baik itu soal perijinan, misalnya untuk mencari informasi tata ruang, ini ada di aplikasi tersebut. Kemudian, soal pelayanan di rumah sakit ada juga di aplikasi SIAPP NDAN ini, termasuk pelayanan-pelayanan unggulan di RSUD Ambarawa, lalu RSUD Ungaran ini bisa dilihat di aplikasi terintegrasi SIAPP NDAN ini,” tegasnya.
Tidak hanya itu, aplikasi SIAPP NDAN ini juga menyediakan informasi soal pariwisata, termasuk diantaranya ada kurang lebihnya 50 objek wisata dan desa wisata, termasuk juga diantaranya disediakan informasi di sektor lainnya dari Pemkab Semarang, warga dapat mengunduh aplikasi SIAPP NDAN di Play Store di gadget masing-masing warga.
” Kami harapkan masyarakat bisa memanfaatkan sebaik mungkin aplikasi yang telah diluncurkan oleh Pemkab Semarang ini demi terwujudnya smart city di Kabupaten Semarang, termasuk mempercepat pelayanan publik yang ada, dan demi tersampaikannya informasi yang dibutuhkan oleh warga Kabupaten Semarang dan sekitarnya,” ucap dia.
Bupati Semarang juga kembali menambahkan, jika dengan adanya aplikasi SIAPP NDAN dan tiga diantaranya aplikasi terbaru dari Pemkab Semarang itu, pihaknya menegaskan saat ini tidak ada lagi aplikasi digital yang dibuat atau diluncurkan.
“Sebetulnya, membuat aplikasinya boleh-boleh saja, namun yang perlu digaris bawahi adalah dilarang menggunakan Dana APBD Kabupaten Semarang maupun Dana Desa (DD) dalam pembuatan aplikasi tersebut,” kata H Ngesti Nugraha.
Hal ini dikarenakan, jika aplikasi di Kabupaten Semarang sendiri sudah banyak, yakni total 86 dan dijadikan satu atau diintegrasikan melalui aplikasi SIAPP NDAN yang dikelola Diskominfo Kabupaten Semarang.
“Belum lama ini saya bertemu dengan Presiden RI, Joko Widodo dan disampaikannya, jumlah aplikasi di Indonesia ini ada sekitar 27 ribu, dan 86 diantaranya ada di Kabupaten Semarang. Untuk itu saya berharap kita gunakan aplikasi yang ada saat ini, kemudian kita tata lagi, agar nantinya maksimal aplikasi yang ada ini,” tambahnya.
Disebutkannya, jumlah anggaran untuk membuat satu aplikasi ini cukup besar. Yaitu, diantaranya ada yang bisa mengeluarkan dana sampai Rp 30 juta, bahkan sampai Rp 50 juta hingga Rp 100 juta, tergantung dari apa saja yang dibutuhkan dalam aplikasi itu.
“Sehingga, jika aplikasi ini nanti ada lagi yang baru maka tiap-tiap OPD bisa mengeluarkan anggaran yang cukup besar, meski kita memiliki unggulan lain yang bisa dimanfaatkan oleh warga dengan cara lainnya. Sehingga dana ini bisa digunakan untuk kepentingan-kepentingan yang lainnya, tidak hanya soal aplikasi saja,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kabupaten Semarang, Muhammad Muslih mengatakan bahwa, terkait penyelenggaraan smart city dengan diluncurkannya aplikasi terintegrasi tersebut diharapkan mampu menjadi jawaban dari dibutuhkannya keterbukaan informasi publik kepada masyarakat di Kabupaten Semarang.
“Memang latar belakang dengan adanya aplikasi terintegrasi ini diharapkan mampu menyatukan seluruh informasi publik yang ada di Kabupaten Semarang, termasuk informasi untuk desa-desa yang ada demi pembangunan yang merata dan memberi pelayanan yang maksimal di seluruh wilayah di Kabupaten Semarang,” pungkasnya.(Arie B)