PMI Kabupaten Semarang Siapkan Bantuan Sembako Dan Air Bersih Untuk Korban Bencana.

KAB. SEMARANG, SERASIJATENG. ID – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Semarang melakukan pergeseran anggaran untuk menambah persediaan paket bantuan sembako bagi korban bencana. Hal itu dilakukan sebagai antisipasi terjadinya bencana karena masih tingginya angka curah hujan saat ini.

 

“ Bantuan sembako diharapkan dapat meringankan beban pengeluaran korban bencana. Sekaligus sebagai bantuan darurat yang dapat segera dimanfaatkan,” kata Kepala Bidang Penanggulangan Bencana PMI, Moh Taufik di sela-sela rapat kerja di Getasan, Minggu (6/7/2025).

 

Rapat kerja dibuka oleh Ketua PMI Djarot Supriyoto dan dihadiri seluruh pengurus. Hadir pula kepala Unit Donor Darah (UDD) dr Diyah Fitriyani dan jajarannya.

 

Ditambahkan oleh Taufik, PMI juga menyediakan 400 ribu liter air bersih untuk mengantisipasi terjadinya bencana kekeringan. Jika perkiraan cuaca dari BMKG yang menyebutkan terjadi kemarau basah, lanjutnya, maka bisa saja anggaran bantuan air bersih dialihkan untuk bantuan paket sembako.

 

“ Perhitungan Kami, bantuan air bersih ini dapat mencukupi permintaan. Namun akan dapat digeser untuk menambah stok bantuan paket sembako,” terangnya lagi.

 

Pada penetapan anggaran, PMI menyiapkan 239 paket sembako untuk korban bencana. Sampai dengan akhir semester pertama tahun 2025 telah diserahkan sedikitnya 120 paket.

 

Saat pengarahan, Ketua PMI Djarot Supriyoto menegaskan pihaknya akan terus melakukan intensifikasi pelayanan kepada masyarakat. Termasuk penguatan kinerja PMI di tingkat kecamatan. Sehingga nantinya akan dapat dilakukan tanggap darurat sesuai kebutuhan di tiap kecamatan. Selama ini telah dialokasikan dana untuk operasional dan keperluasan sarana dan prasarana untuk dimanfaatkan langsung para pengurus di kecamatan.

 

“Kami akan melibatkan sukarelawan untuk mendukung pelayanan lebih maksimal,” ujarnya.

 

Selain pelayanan ambulans gratis, PMI juga menyediakan bantuan fogging, pengantaran kebutuhan darah ke pasien yang dirawat di rumah sakit serta pelayanan klinik pratama di Bergas.

 

Kepala Klinik PMI, Nurhadi Wahyu J mengatakan warga yang mengakses jaminan sosial kesehatan pada awal Juli tercatat 1.499 orang . (Arie B)