Program Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu (PPKT) Tahun 2025 Sudah Tepat Sasaran.

GROBOGAN, Serasijateng.id – Program Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu (PPKT) Tahun 2025 sudah tepat sasarandi.

Pasalnya program yang sudah direncanakan beberapa tahun yang lalu untuk tahun ini sudah bisa dilaksanakan.

Adapun kawasan yang mendapatkan PPKT adalah Jengglong Barat, RT 08 dan RT 09 RW 07, Kelurahan Purwodadi.

Demikian keterangan yang disampaikan oleh Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperakim) Endang Sulistyoningsih ST. MT diruang kerjanya. Senin (29/9/2025).

Ditambahkannya, ” bahwa program ini mencakup areal kawasan pemukiman seluas 2.6 hektar. Artinya luasan itu sudah mengurai kawasan yang semula kumuh sekarang bisa tertata dengan baik meskipun berdekatan dengan bantaran sungai.” Terang Endang.

Untuk kegiatan PPKT pemerintah mengeluarkan anggaran sebesar Rp. 9,6 Milyar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2025.
Setelah mendapatkan penjelasan dari Kepala Disperakim awak media mencoba melihat progres pelaksanaan PPKT yang berlokasi di Jengglong Barat RT 08 dan 09 RW 07 Kelurahan Purwodadi.

Bersama Kelapa Desa Purwodadi Agus Purwanto beberapa awak media ketemu langsung Djasman selaku ketua Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) yang mengkoordinir tiga Kelompok Swadaya Masyarakat ( KSM ) guna melaksanakan kegiatan tersebut hingga selesai dan tepat sasaran.

Adapun ketiga KSM tersebut adalah KSM Manunggal Jati untuk program sanitasi, KSM Karya Manunggal untuk program RTLH dan KSM Manunggal Sosro untuk program TPS3R.

Menurut keterangan Djasman kegiatan PPKT sudah memasuki pekan keempat bulan September dan sudah terlaksana progres pengerjaan mencapai sekitar 60 persen. Bahkan untuk RTLH sudah ada yang 80 persen.

Sedangkan untuk pekerjaan jalan dan drainase dilokasi yang sama dikerjakan oleh rekanan atau CV.

Hal sama juga disampaikan oleh Kepala Kelurahan Purwodadi Agus Purwanto ada sebanyak 206 kepala keluarga (KK) menjadi penerima manfaat langsung.

“Program ini menyentuh berbagai bidang, mulai dari perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH), pembangunan jalan lingkungan, drainase, sanitasi, hingga penyediaan air minum,” terangnya.

Untuk rumah, ada 58 unit yang masuk program rehabilitasi. Adapun rinciannya, 10 unit berupa pembangunan baru dengan biaya Rp 51 juta per unit, 11 unit rehab rekonstruksi Rp 20,4 juta per unit, dan 27 unit peningkatan kualitas Rp 20 juta per unit.

Sisanya sekitar 102 unit rumah juga dapat bantuan perbaikan fasad depan rumah dari APBD senilai Rp 2,5 juta per rumah.

Awak media melihat langsung bahwa kawasan tersebut sekarang mulai indah dan rapi. Bahkan untuk rumah yang perbaikan fasad nampak rapi karena dindingnya semua dikeramik dengan batu alam sehingga namapak seragam. Bahwa kalau bisa ditambahkan dengan lampu hias oleh warga bisa seperti kawasan tematik yang ada di kota – kota besar.

Yang menjadi kendala menurut Djasman hanya faktor cuaca mengingat saat ini sudah mulai sering turun hujan, sehingga material sedikit terkendala mengingat memang lokasinya berada di gang yang sempit. Untuk perbaikan RTLH, Disperakim menargetkan seluruh unit selesai pada November mendatang.

Selain RTLH, program PPKT turut mencakup pembangunan 14 ruas jalan lingkungan sepanjang 1.525 meter serta drainase sepanjang 1.781,3 meter.

Sedangkan di bidang sanitasi, dialokasikan 107 sambungan rumah (SR) yang dilengkapi instalasi kloset, tangki septik pabrikan, dan lubang resapan.

Sementara itu, pada bidang air minum tersedia 108 SR dengan jaringan perpipaan serta peningkatan kapasitas instalasi pengolahan air (IPA).

Menurut keterangan warga menerima manfaat Agung Purwanto warga RT 08 dirinya bersyukur bisa menerima program RTLH, rumahnya yang dahulu memprihatinkan sekarang sudah bagus dan layak untuk dihuni.

Senada dengan Sri Murtini warga RT 09 bahwa rumahnya dahulu termasuk sering kena banjir. Sekarang dengan adanya RTLH sudah ditinggalkan dan direhab sehingga nampak bagus tidak bocor lagi serta nampak tinggi dan gagah dari sebelumnya. (Imam)